Latest Updates

Kerja Sama Smartfren Dengan Esia



Kerjasama Jaringan
Smartfren dan Esia Resmi Bersatu demi LTE
Senin, 03/11/2014 17:38 WIB

Perusahaan telekomunikasi Smartfren dan Esia resmi menjalin kerjasama penyelenggaraan jaringan untuk mendorong peralihan teknologi CDMA menuju 4G LTE (Antara/Yusran Uccang)
Jakarta -- Perusahaan telekomunikasi Bakrie Telecom (Esia) dan Smartfren Telecom (Smartfren) resmi menjalin kerjasama penyelenggaraan jaringan, Senin (3/11). Kedua perusahaan berharap kerjasama ini dapat mendorong peralihan teknologi CDMA menuju jaringan mobile generasi keempat Long Term Evolution (4G LTE).

Penandatangan kontrak kerjasama Esia dan Smarfren ini dilakukan pada 30 Oktober 2014. Dalam siaran pers, kedua perusahaan mengatakan bakal menyediakan 4G LTE berbasis frequency division duplexing (FDD).

Menurut Presiden Direktur Bakrie Telecom Jastiro Abi, penggabungan kedua operator tersebut merupakan bentuk pelaksanaan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 932/2014. Jaringan Esia akan digabungkan dengan Smartfren agar lebih maksimal.

"Kami sangat mengapresiasi langkah pemerintah yang telah menetapkan frekuensi 800 Mhz sebagai frekuensi netral, sehingga pelanggan Esia dan Smartfren dapat terus menikmati layanan telekomunikasi murah dengan kualitas tinggi," ujar Abi.

Selain menguntungkan para konsumen, peluang bisnis turut terbuka karena kini pemegang saham punya kesempatan untuk mengembangkan usahanya.

Rodolfo Pantoja selaku Presiden Direktur Smartfren, berharap kolaborasi ini akan menyehatkan industri CDMA di tengah persaingan yang makin ketat.

Beberapa waktu lalu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, menyatakan bakal mendukung konsolidasi industri telekomunikasi. Namun, ia menggarisbawahi konsolidasi harus sesuai aturan pasar modal dan pemerintah mengingat kebanyakan perusahaan telekomunikasi adalah perusahaan yang terdaftar di bursa saham.

Sejak September lalu, kedua perusahaan ini telah mengajukan permohonan konsolidasi kepada pemerintah. Dalam skenario ini, kedua perusahaan nampaknya harus membagi tugas, Smartfren menjadi penyelenggara jaringan dan Esia sebagai penyelenggara jasa.

Smartfren akan tetap bertahan pada teknologi CDMA dengan memanfaatkan spektrum frekuensi 800 MHz. Dalam dua tahun mendatang, Smartfren diizinkan oleh Kemenkominfo untuk memanfaatkan spektrum 2.300 MHz dalam menyelenggarakan teknologi jaringan mobile 4G LTE.

Sumber : CNN